On The Street News – thegardenbarnhouse.com – Sunita Williams, Ada Mereka yang Lebih Lama di Luar Angkasa. Sunita Williams, astronot asal Amerika Serikat, memang terkenal karena pencapaiannya dalam program luar angkasa NASA, terutama karena ia sempat memegang rekor wanita dengan waktu terlama di luar angkasa. Namun, ketika berbicara tentang siapa yang benar-benar menghabiskan waktu paling lama di luar angkasa, selain Sunita Williams terdapat dua astronot lain yang memegang rekor ini. Mereka adalah Valeri Polyakov dari Rusia dan Gennady Padalka, yang juga berasal dari Rusia. Kedua astronot ini telah memecahkan rekor dunia dengan waktu terlama tinggal di Stasiun Luar Angkasa, sebuah pencapaian besar dalam eksplorasi manusia di luar angkasa.
1. Valeri Polyakov: 437 Hari di Luar Angkasa
Valeri Polyakov adalah seorang kosmonot Rusia yang memegang rekor waktu terlama untuk satu misi luar angkasa tunggal, yaitu 437 hari. Pencapaiannya ini terjadi selama misinya di stasiun luar angkasa Mir dari 8 Januari 1994 hingga 22 Maret 1995. Selama lebih dari satu tahun di luar angkasa, Polyakov mengelilingi bumi lebih dari 7.000 kali dan menyaksikan dampak dari penerbangan luar angkasa jangka panjang terhadap tubuh manusia.
Misi Polyakov dirancang untuk memahami efek fisik dan psikologis dari waktu yang lama di luar angkasa, yang bertujuan untuk mempersiapkan misi luar angkasa jangka panjang seperti perjalanan ke Mars. Polyakov, yang juga seorang dokter, melaporkan kondisi fisiknya baik setelah kembali ke Bumi, memberikan wawasan berharga bagi para ilmuwan tentang bagaimana manusia dapat beradaptasi dalam lingkungan luar angkasa yang ekstrem.
Polyakov tidak hanya menempatkan Rusia di puncak rekor luar angkasa, tetapi juga membuktikan bahwa manusia bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama di luar angkasa, dengan berbagai penyesuaian fisik dan psikologis.
2. Gennady Padalka: 879 Hari di Luar Angkasa
Gennady Padalka, juga seorang kosmonot Rusia, memegang rekor untuk total waktu terlama di luar angkasa sepanjang hidupnya, dengan waktu 879 hari dalam lima misi berbeda. Padalka menjalani berbagai misi luar angkasa dari 1998 hingga 2015, termasuk misi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan stasiun luar angkasa Mir.
Selama kariernya, Padalka telah menjalani lima misi luar angkasa yang berbeda, termasuk misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan Mir. Rekornya dicapai melalui gabungan dari berbagai misi yang dikumpulkan selama bertahun-tahun. Misi terakhirnya pada 2015 membuat total waktu Padalka di luar angkasa mencapai lebih dari 2 tahun 4 bulan, jumlah yang belum tertandingi hingga saat ini.
Selain memegang rekor total waktu terlama di luar angkasa, Padalka juga melakukan sejumlah aktivitas di luar pesawat atau spacewalk. Ia tercatat telah melakukan 10 kali spacewalk selama misinya, menambah kontribusi penting pada berbagai eksperimen ilmiah dan pemeliharaan ISS.
Tantangan Hidup di Luar Angkasa
Tinggal di luar angkasa untuk waktu yang lama bukanlah hal mudah. Lingkungan luar angkasa, dengan gravitasi nol, radiasi tinggi, dan isolasi dari bumi, memengaruhi tubuh manusia dengan cara yang luar biasa. Astronot yang menghabiskan waktu lama di luar angkasa dapat mengalami penurunan massa otot, kepadatan tulang, dan peningkatan risiko kesehatan. Seperti masalah jantung dan gangguan penglihatan. Oleh karena itu, pemahaman yang diperoleh dari misi Polyakov dan Padalka. Sangat berharga untuk mengembangkan metode yang lebih baik untuk menjaga kesehatan astronot dalam misi jangka panjang.
Selain itu, masalah psikologis akibat isolasi dan keterbatasan interaksi sosial juga menjadi tantangan. Meskipun astronot memiliki akses ke komunikasi dengan Bumi, kehidupan di stasiun luar angkasa sangat terbatas. Dengan rutinitas ketat dan pekerjaan berat.
Pengaruh pada Masa Depan Eksplorasi Luar Angkasa
Rekor yang dicapai oleh Valeri Polyakov dan Gennady Padalka. Menjadi bukti penting bahwa manusia mampu bertahan dalam waktu yang lama di luar angkasa. Ini memberikan dorongan besar bagi rencana eksplorasi masa depan. Terutama untuk misi jangka panjang ke Mars atau misi luar angkasa. Lainnya yang memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk mencapai tujuannya.
Keberhasilan misi mereka memberikan data ilmiah penting mengenai bagaimana tubuh manusia beradaptasi di luar angkasa. Serta bagaimana mengatasi tantangan-tantangan terkait dengan kehidupan di luar bumi. Eksperimen-eksperimen dalam misi tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk menciptakan teknologi dan prosedur yang lebih baik. Guna menjaga kesehatan dan produktivitas astronot dalam misi-misi mendatang.
Kesimpulan
Gennady Padalka memecahkan rekor dunia dengan menghabiskan waktu terlama di luar angkasa, yaitu 879 hari. Prestasi luar biasa ini tidak hanya menunjukkan ketahanan manusia. Tetapi juga membuka pintu bagi eksplorasi yang lebih jauh dan misi jangka panjang di masa depan. Dengan penelitian dan eksperimen yang telah mereka lakukan. Kedua astronot ini memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan impian umat manusia untuk menjelajahi alam semesta.